Teori relativitas telah
menyatukan ruang dan waktu dalam dunia empat dimensi, dunia ruangwaktu (ditulis
bersambung sebagai satu kata). Dan secara matematis dirumuskan kuadrat selang
ruangwaktu = kuadrat selang waktu - kuadrat jarak ruang.
Tanda minus berbeda dengan anggapan awam untuk ruang dan waktu (menggunakan "dan", ruang dan waktu sebagai hal yang terpisah) yang terbiasa dengan rumus phytagoras: kuadrat jarak = kuadrat selang sumbu x + kuadrat selang sumbu y. Dalam dunia ruangwaktu, jarak bintang ke mata kita adalah "nol". Karena, misalnya, jarak bintang (jarak ruang) 4 tahun cahaya. Cahaya bintang tersebut mencapai mata kita dalam waktu 4 tahun juga (selang waktu). Jadi, selang/jarak ruangwaktu bintang tersebut adalah 0.
Tanda minus berbeda dengan anggapan awam untuk ruang dan waktu (menggunakan "dan", ruang dan waktu sebagai hal yang terpisah) yang terbiasa dengan rumus phytagoras: kuadrat jarak = kuadrat selang sumbu x + kuadrat selang sumbu y. Dalam dunia ruangwaktu, jarak bintang ke mata kita adalah "nol". Karena, misalnya, jarak bintang (jarak ruang) 4 tahun cahaya. Cahaya bintang tersebut mencapai mata kita dalam waktu 4 tahun juga (selang waktu). Jadi, selang/jarak ruangwaktu bintang tersebut adalah 0.
Dalam dunia ruang dan waktu (mengikuti hukum Newton , non-relativistik)
senantiasa kita berjalan ke masadepan secara perlahan dengan kecepatan satu
hari tiap harinya. Tetapi kita juga bisa berjalan ke masa depan dengan lebih
cepat lagi ke tempat yang sangat jauh, misalkan dengan pesawat antariksa
berkecepatan mendekati cahaya. Inilah perjalanan relativistik, mengikuti hukum
relativitas. Dalam perjalanan relativistik, waktu berjalan relatif lebih lambat
daripada waktu dalam keadaan berdiam tidak ikut dalam perjalanan. Hal ini sudah
terbukti pada partikel berenergi tinggi. Waktu luruh (berubah menjadi partikel
lainnya) partikel Muon sebenarnya dalam keadaan diam hanya sepersejuta detik.
Namun dalam perjalanan dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya, waktu
luruhnya teramati oleh detektor yang diam bisa mencapai 50 kali lipat.
Apa makna batiniah dari semua fakta fisik ini?
Kita tidak bisa mundur ke masa lalu. Kita senantiasa maju menuju masa depan.
Semakin cepat kita maju, semakin jauh jarak tempuh kita menuju masa depan. Kita
tetap merasa muda pada saat orang malas merasa tua. Kita senantiasa berubah, berevolusi
dengan kerangka waktu yang jauh lebih pendek dari evolusi alam. Tentunya,
evolusi yang kita harapkan adalah evolusi menuju perbaikan kualitas dan
kuantitas. Kualitas iman yang makin mantap, kualitas pribadi yang makin mapan,
kualitas hidup yang makin sejahtera, dan kualitas keluarga yang makin bahagia.
Kuantitas ilmu yang makin bertambah, kuantitas amal yang makin meningkat,
kuantitas rizki yang makin bermanfaat, dan kuantitas pengikut yang
mendoakannya. Ruang amal kita semestinya berekspansi, meluas, dan makin
variatif. Persahabatan dan jaringan kerja selayaknya terus bertambah. Ruang
gerak kreatif-inovatif seharusnya makin terbuka.
Lalu apakah fisik jasmaniah dan batiniah kita
dibiarkan berevolusi mengikuti alur perkembangan ruang dan waktu kita tanpa
tuntunan? Semestinya tidak dibiarkan lepas tanpa kendali. Penyesatan dan
pencemaran qalbu bisa mengubah sebagalanya keluar dari jalan yang diridhai-Nya.
Taqarrub, pendekatan diri kepada-Nya adalah penuntunnya. Kebersihan jiwa yang
ikhlas semestinya yang melandasi perjalanan ruang dan waktu kita. Ikhlas
bermakna bersih dari segala pamrih selain dari mengharap ridha-Nya.
0 Response to "Ikhlas Bersama Ruang dan Waktu"
Post a Comment